Kepada Para Mujahid

Di dalam cangkir Qolbunya, telah menggelegak luapan cinta, gairah kerinduan, hasrat keasyikan, renungan penuh gairah serta perhatian dan tawajuh yang tumpah.

Keseluruhan dirinya, keakuannya yang total, telah bersimpuh dalam setiap desah nafasnya, karena Qolbu yang sudah mekar benih cinta itu kini bersulam benang ihsan.

Satu debaran kesadaran luhur, dzikir yang sempurna, penumpahan aku yang senantiasa merasa disorot oleh kamera ILLahiyah.

Dia tidak pernah merasa sendiri, kalau toh berdua, dia segera waspada bahwa ada yang ketiga, selalu ada DIA SANG MAHA KEKASIH.

Kalau saja ada yang melecehkan dirinya, menghinakan dirinya, atau bahkan merenggut jiwanya,…dia tak peduli, tidak akan bergeming, bahkan bergeser sekejab pun dari SHIROTHOL MUSTAQIM, jalan yang hanya satu “The Golden Gate” yang tidak bisa, niscaya harus dia tempuh.

Qolbunya bersenandung, hinakan diriku, asalkan DIA tidak menghinakan aku.

Lupakan diriku wahai ke-fanaan dunia, asalkan DIA mengingatkan aku dalam kelestarianNYA.

Campakkan aku dari biduk lapuk ini, asalkan gairahku tetap mampu berenang menuju pulau RIDHAMU.

Ah……adakah engkau mau renggut jiwaku…..! Ambillah…! Tetapi engkau sekalipun tidak pernah mampu merenggut cintaku kepadaNYA……

Panji-panji cinta telah terpancang, tidak mungkin aku berkhianat, bahkan terlintaspun dalam fikiranku tidak pernah hadir.

Derap para Mujahid, genderang dzikir , serta cahaya risalah adalah prajurit yang telah diselubungi misykat, nur, yang benderang. Maka siapapun yang memandang shaf para mujahid ini…dia akan silau karena mereka yang silau ini telah tenggelam dalam dulumat kedurjahanaan dunia yang fana.

Wahai dunia…..!

Pandanglah aku…..!

Sia-sialah engkau, bersolek hanya untuk menggodaku….

Nafasmu pendek, polesanmu palsu…

Dengarkan wahai para durjana, penyembah kepalsuan fana….

Derap Mujahid…..

Genderang dzikir…

Soneta Kasih….

Dan keperwiraan para syuhada….

Akan merobek dadamu yang penuh tipuan itu….

TIDAK !….sekali-kali TIDAK !….untuk kompromi….apalagi menjilat sumpah yang tumpah….

Polesanmu yang artifisial itu, akan kugubah dengan keabadian cinta

Nafasmu yang pendek penuh bara, darah , dan nanah….

Akan kugubah dengan nafas wewangian, burung merpati, mawar dan…salam…

YA RAHMAN……YA RAHIM……

Engkaulah pelimpah kasih dari segala kasih.

Engkaulah pelimpah Kuasa dari segala yang berkuasa

Cintaku tumpah hanya padaMU

Kami akan tetap berjalan  diatas titian Mustaqim ini, jalan keselamatan yang tidak pernah terlintas segumpal keraguan walau sebijih jarah pun…didalam cangkir Qolbuku, hanya cintakulah yang kini mengejar ke langit.

Illahi anta maksudi, wa ridhoka matlubi, atini mahabbataka wa ma’rifataka……

Satu pemikiran pada “Kepada Para Mujahid

Tinggalkan Balasan ke 4presentation Batalkan balasan